Bagaimana Cara Mengevaluasi Performa Karyawan dengan Efektif? Cek 7 Langkahnya Di Sini!

Cara Mengevaluasi Performa Karyawan dengan Efektif

Mengevaluasi performa karyawan merupakan cara untuk melihat seberapa baik kinerja mereka di tempat kerja. Keuntungan melakukan evaluasi berkala adalah memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan seperti memberikan kenaikan gaji, promosi jabatan, hingga efisiensi karyawan.

Sementara dari sisi pekerja, mereka dapat mengetahui di bagian mana harus melakukan peningkatan. Adapun tujuan mengadakan penilaian juga berguna bagi perusahaan untuk memastikan berhasil atau tidaknya pegawai berkontribusi mencapai tujuan perusahaan.

Penilaian ini bisa dilakukan per minggu, bulanan, maupun tahunan. Namun, menurut survei Deloitte yang dilansir dari Manage Better, 2% human resource executive mengatakan evaluasi karyawan tahunan lebih menunjukkan hasil yang signifikan.

Lalu bagaimana mengevaluasi performa karyawan yang baik dan efektif? Simak informasi lengkapnya dalam artikel kali ini.

Apa Itu Evaluasi Performa Karyawan?

Evaluasi performa penting dilakukan untuk memastikan karyawan menjalankan tugasnya dengan baik. Apabila kinerja bagus, maka bisa mendukung perusahaan terus beroperasi dan berkembang.

Perusahaan dan bagian sumber daya manusia dapat membuat standar dan kriteria penilaian untuk diulas. Ulasan nantinya akan diberikan pada karyawan bersangkutan.

Penilaian kinerja bertujuan membantu pekerja mengetahui kekuatan dan titik kelemahan yang perlu ditingkatkan. Cara evaluasi kinerja karyawan bisa bermacam-macam mulai dari hasil kerja, kepribadian, hingga melibatkan pihak eksternal seperti klien atau pelanggan.

Manajemen biasanya melakukan penilaian tahunan dengan membuat formulir berisi komentar atau rating. Pertanyaan tentang evaluasi kerja bisa meliputi keahlian, kepribadian, kemampuan menghadapi deadline, absensi, serta produktivitas.

Evaluasi dapat menjadi cara efektif memberikan apresiasi pada karyawan dan mendorong semangat kerja tim lainnya.

Baca Juga:  Ini Dia Jenis-Jenis Penghargaan Pegawai yang diberikan Perusahaan

Pentingnya Evaluasi Performa Kerja Karyawan

Evaluasi kinerja SDM sangat penting apabila perusahaan ingin mengetahui seberapa baik performa pegawai. Apakah mereka mampu membantu perusahaan mencapai tujuan atau justru sebaliknya. Memberikan review menjadi upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.

Perusahaan bisa terus beroperasi karena kontribusi pekerja. Bayangkan jika Anda terus mempekerjakan karyawan dengan performa buruk. Akibatnya, produktivitas dan profitabilitas perusahaan juga ikut terdampak.

Penilaian membantu manajemen mengevaluasi kinerja setiap pekerja dan melakukan tindakan yang diperlukan. Misalnya, memberikan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan keahlian maupun insentif bagi yang tampil terbaik.

Karyawan kompeten adalah aset perusahaan. Dengan mempertahankan karyawan berkualitas, maka perusahaan berpeluang mencapai target bisnisnya.

Tujuan Mengadakan Evaluasi Performa

Adanya peninjauan kinerja membawa keuntungan bagi dua belah pihak. Tujuan perusahaan melakukan evaluasi performa karyawan bervariasi, di antaranya:

1. Memberikan Apresiasi Karyawan

Kurangnya apresiasi membuat karyawan tidak puas dan memungkinkan mereka pindah ke perusahaan lain. Bayangkan, jika pegawai yang tidak puas ini sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis? Maka perusahaan telah kehilangan aset berharga.

Evaluasi bertujuan menentukan apakah karyawan pantas menerima penghargaan atau tidak. Melalui evaluasi ini, proses apresiasi pemilihan karyawan terbaik jauh lebih adil.

2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Karyawan yang merasa dihargai oleh perusahaan cenderung memiliki kepuasaan kerja dan selalu ingin tampil optimal. Ini akan membangun lingkungan kerja yang positif karena karyawan lain bisa termotivasi melakukan hal serupa.

Lingkungan kerja positif menjadi salah satu pendorong produktivitas pegawai. Ditambah lagi dengan penghargaan yang diberikan semakin mendorong semangat kerja.

3. Meningkatkan Kualitas SDM

Evaluasi menjadi alat untuk melihat kelemahan karyawan yang berdampak pada produktivitas atau hasil kerja. Perusahaan jadi memiliki masukan tindakan apa yang bisa meningkatkan kekurangan tersebut.

Misalnya, karyawan tidak begitu menguasai rumus excel, maka perusahaan dapat memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan itu. Mengadakan pelatihan sama saja perusahaan telah berinvestasi pada SDM.

4. Melindungi Perusahaan dari Hukum

Adakalanya perusahaan harus melakukan efisiensi karyawan. Untuk mengambil keputusan, bagian sumber daya manusia dapat melakukan penilaian kinerja. Dokumen penilaian bisa menjadi dasar pengambilan keputusan dan arsip. Hal ini akan melindungi perusahaan dari hukum, apabila karyawan menuntut karena diberhentikan.

Bagaimana Cara Mengevaluasi Performa Karyawan

Cara mengevaluasi kinerja karyawan dilakukan dengan beberapa metode seperti KPI, psikologikal appraisal, peer feedback, dan self-evaluation. Sebelum menentukan metode, pahami langkah-langkah melakukan peninjauan performa kerja di bawah ini.

Baca Juga:  Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Human Capital dan Human Resources!

1. Menentukan Standar dan Tujuan

Perusahaan harus menetapkan standar dan tujuan dari evaluasi performa. Indikator penilaian seperti apa yang akan dipakai dan apa yang ingin dicapai dari adanya peninjauan.

Menurut Freshbook, tujuan bisa disesuaikan untuk tiap karyawan untuk membantu mereka memahami kelemahan dan kekuatannya serta melakukan peningkatan keterampilan.

Sementara standar mengacu pada apa yang perusahaan harapkan dari seorang kandidat dalam menjalankan tugasnya.

2. Membuat Catatan

Salah satu cara perusahaan mengevaluasi karyawan adalah membuat file kinerja atau catatan sepanjang tahun. Tujuannya untuk mencatat pencapaian maupun momen penting yang dialami karyawan. Misalnya, saat mampu mencapai KPI atau gagal mencapai target.

Melalui catatan ini, memungkinkan manajer memberikan ulasan langsung di luar waktu tertentu. File kinerja juga memudahkan Anda melacak kontribusi tiap pegawai tanpa melewatkan peristiwa penting.

3. Melakukan Persiapan

Persiapan bisa dilakukan dengan menulis apa saja yang ingin Anda bicarakan atau ulas. Perusahaan dapat menggunakan data dari absensi, feedback pelanggan, review supervisor, dan laporan penjualan untuk dicantumkan dalam form khusus.

4. Menjalankan Percakapan Terstruktur

Menurut Hafiza Gujarat dari Alix Partners melansir Forbes, perusahaan harus memberikan peninjauan terstruktur seperti menjalankan wawancara perilaku. Contohnya, meminta karyawan mengelaborasi tugas dan kesulitan yang mereka alami.

Evaluasi bisa menjadi ajang perusahaan menjalin komunikasi dengan karyawan dan memberikan solusi terbaik bagi dua belah pihak.

5. Evaluasi Performa Kerja

Fokuskan evaluasi pada hasil pekerjaan karyawan, bukan kepribadiannya. Kalaupun perusahaan ingin mendiskusikan personality pegawai, lakukan setelah sesi penilaian usai.

Berikan umpan balik dengan memberikan contoh spesifik dari tindakan pegawai yang menunjukkan karakteristik yang tidak baik. Jangan lupa berikan masukan untuk mendukung perkembangan diri mereka.

6. Berikan Umpan Balik

Evaluasi merupakan proses berkelanjutan. Perusahaan dapat meminta umpan balik dari karyawan untuk mengetahui bagaimana solusi perusahaan membantu meningkatkan kualitas pegawai.

7. Fokus pada Satu Orang

Ada kalanya perusahaan mengundang karyawan untuk meeting satu per satu untuk membahas hasil penilaian. Cobalah fokus pada satu orang saja alias tidak melibatkan orang lain dalam pembicaraan.

Misal, membandingkan karyawan dengan rekan kerjanya yang punya nilai lebih tinggi. Hal ini tidak memotivasi dan akan berdampak buruk pada hubungan mereka.

Apa Saja yang Harus Dievaluasi dalam Penilaian Kinerja?

Contoh evaluasi kinerja karyawan bisa dimulai dari mencantumkan daftar kehadiran, inisiatif, pengetahuan teknisnya, integritas, hingga kuantitas kerja. Sebagai gambaran, simak pembahasan di bawah ini.

Baca Juga:  Begini Cara Menemukan Karyawan Potensial di Linkedin

1. Kehadiran

Kehadiran juga bisa perusahaan cantumkan dalam formulir penilaian. Karyawan yang datang tepat waktu artinya mereka disiplin dan punya komitmen bekerja. Kehadiran ini mencakup jam masuk, keluar, dan ketepatan menyelesaikan tugas.

2. Inisiatif

Inisiatif artinya kemampuan melakukan sesuatu lebih dulu tanpa diperintah. Biasanya perusahaan memasukkan inisiatif dalam penilaian kinerja. Contoh inisiatif berupa kemampuan menciptakan inovasi dan menyelesaikan masalah.

3. Pengetahuan Teknis

Pengetahuan teknis berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan karyawan menjalankan tugasnya. Pengetahuan atau skill ini nantinya mampu menunjang pekerjaan.

4. Fokus dan Integritas

Kriteria penilaian salah satunya adalah fokus pada pekerjaan dan kejujuran. Integritas penting untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai standar perusahaan dan tidak melanggar hukum.

5. Kuantitas Kerja

Menghitung kuantitas kerja bisa jadi kriteria penilaian seberapa mampu karyawan menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu. Penilaian didasarkan atas kuantitas atau banyaknya jumlah. Contoh seberapa banyak produk yang berhasil dijual oleh sales pada bulan kemarin. Atau seberapa banyak konten yang diproduksi seorang content creator.

6. Produktivitas dan Antusiasme

Antusiasme berkaitan dengan produktivitas. Karyawan dengan antusiasme tinggi cenderung menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Sebaliknya, pegawai dengan antusiasme rendah hanya mengejar gaji semata dan kurang produktif.

Tips Melakukan Evaluasi Performa Karyawan

Evaluasi kinerja pegawai tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebagai manajer, saya sering memberikan penilaian dengan menyesuaikan tipe karyawan dan posisinya. Beberapa tips berikut bisa Anda gunakan.

1. Lakukan Evaluasi Secara Berkala

Sebagai HR, saya sering melakukan evaluasi secara berkala, bukan hanya tahunan. Peninjauan berkala memungkinkan perusahaan melihat masalah lebih cepat dan segera memberikan solusi. Hal ini jauh lebih efektif daripada menunggu hingga akhir tahun dan baru melakukan evaluasi.

2. Jangan Bandingkan Karyawan dengan Rekannya**

Membandingkan karyawan tidaklah efektif dan justru menurunkan semangat kerja mereka. Berikan penilaian kinerja secara personal dan fokus pada masing-masing orang.

3. Gunakan Data yang Akurat

Menggunakan data akurat bisa membantu perusahaan memberikan penilaian lebih objektif. Misalnya, melalui hasil penjualan, laporan absensi, hingga feedback pelanggan.

4. Berikan Umpan Balik yang Membangun

Saat memberikan umpan balik, hindari memberikan komentar yang menjatuhkan. Cobalah memberikan saran untuk membangun motivasi dan meningkatkan produktivitas karyawan.

5. Libatkan Karyawan dalam Evaluasi

Jangan hanya memberikan penilaian satu arah. Libatkan karyawan dengan meminta mereka memberikan feedback pada perusahaan. Hal ini membantu mengetahui seberapa efektif solusi yang diberikan perusahaan dalam membantu mereka berkembang.

Kesimpulan

Evaluasi performa karyawan adalah langkah penting yang membantu perusahaan mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan menetapkan standar yang jelas dan memberikan umpan balik yang konstruktif, perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

Menggunakan data akurat dan melakukan evaluasi secara berkala adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang objektif dan membangun kepercayaan antara perusahaan dan karyawan. Melibatkan karyawan dalam proses evaluasi juga penting untuk memastikan mereka merasa dihargai dan didengar.

Dengan cara ini, evaluasi performa karyawan tidak hanya menjadi alat pengukur, tetapi juga sarana untuk mendorong peningkatan dan pengembangan secara berkelanjutan.

Sumber:

Recent Posts

Kategori