Jadi ini Dia Pengertian Human Capital Serta Tugas dan Jenisnya!

Perbedaan-HC-dan-HR

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, banyak perusahaan masih menghadapi tantangan dalam mengelola sumber daya manusia mereka secara efektif. Ketidakmampuan untuk memaksimalkan potensi karyawan, tingginya tingkat turnover, dan kesulitan dalam menarik talenta terbaik adalah beberapa masalah yang sering dihadapi.

Akibatnya, produktivitas menurun, inovasi terhambat, dan daya saing perusahaan pun terancam. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan implementasi yang tepat tentang konsep human capital dalam strategi bisnis.

Artikel ini akan membahas tentang pengertian human capital, tugas-tugas utama yang harus dilakukan dalam mengelola human capital, manfaat yang bisa didapatkan oleh bisnis, serta jenis-jenis human capital yang perlu diketahui. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan para pelaku bisnis dan profesional sumber daya manusia dapat mengoptimalkan pengelolaan human capital di organisasi mereka.

Apa Itu Human Capital?

Human capital, atau modal manusia, merujuk pada kumpulan pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan atribut yang dimiliki oleh individu dalam suatu organisasi yang berkontribusi pada produktivitas, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Theodore Schultz pada tahun 1961 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Gary Becker pada tahun 1964.

Human capital memandang karyawan bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi sebagai aset yang dapat dikembangkan dan diinvestasikan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ini mencakup aspek-aspek seperti pendidikan, pelatihan, kesehatan, dan bahkan karakteristik personal seperti kreativitas dan kemampuan beradaptasi.

Menurut data dari World Economic Forum, investasi dalam human capital dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 16% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 10-30%. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Deloitte menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki strategi human capital yang kuat memiliki 2,3 kali lebih banyak kemungkinan untuk mencapai atau melampaui target keuangan mereka dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki strategi tersebut.

Namun, yang menarik adalah studi dari McKinsey & Company yang menemukan bahwa hanya 30% eksekutif yang merasa organisasi mereka siap untuk mengatasi tantangan human capital di era digital. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman pentingnya human capital dan implementasinya dalam praktik bisnis sehari-hari.

Baca Juga:  Ini Dia 7 Manfaat Digitalisasi Karyawan untuk Perusahaan!

Apa Saja Tugas Human Capital?

Tugas utama human capital dalam sebuah perusahaan sangat bervariasi dan mencakup berbagai aspek manajemen sumber daya manusia. Berikut adalah beberapa tugas utama yang harus dijalankan oleh departemen human capital:

1. Rekrutmen Karyawan

Salah satu tugas paling krusial dari human capital adalah merekrut talent terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan tenaga kerja, pembuatan job description yang akurat, penyaringan kandidat, hingga proses onboarding karyawan baru. Selain itu departemen human capital juga harus memastikan bahwa mereka memiliki strategi rekrutmen yang efektif, termasuk penggunaan platform rekrutmen online, jaringan profesional, dan program referral karyawan.

Menurut survei yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management (SHRM), biaya rata-rata untuk merekrut seorang karyawan adalah $4,129. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya proses rekrutmen yang efektif untuk menghindari kesalahan perekrutan yang mahal.

2. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Human capital bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan program pelatihan dan pengembangan yang dapat meningkatkan kompetensi karyawan. Ini bisa mencakup pelatihan teknis, soft skills, hingga program pengembangan kepemimpinan.

Studi yang dilakukan oleh Association for Talent Development (ATD) menunjukkan bahwa perusahaan yang berinvestasi tinggi dalam pelatihan karyawan menghasilkan 218% lebih banyak pendapatan per karyawan dibandingkan perusahaan dengan investasi pelatihan yang rendah.

3. Menentukan Tanggung Jawab Pekerjaan Masing-masing Karyawan

Tugas ini melibatkan pembuatan job description yang jelas dan terstruktur untuk setiap posisi dalam perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya dengan baik.

Selain itu hal tersebut juga membantu dalam mengukur kinerja karyawan dan menentukan area di mana mereka mungkin membutuhkan dukungan lebih lanjut. Penelitian dari Gallup menemukan bahwa karyawan yang memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka 23% lebih mungkin untuk tetap bertahan di perusahaan.

4. Manajemen Beban Kerja Karyawan

Karyawan yang kelebihan beban kerja dapat mengalami stres yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kesehatan mereka. Maka dari itu departemen human capital memiliki tugas untuk memastikan bahwa beban kerja terdistribusi secara adil dan efisien di antara karyawan.

Baca Juga:  4 Cara Mudah untuk Mengatasi Kecurangan dalam Absensi di Perusahaan!

Hal ini termasuk menganalisis kapasitas tim, mengoptimalkan proses kerja, dan mengelola prioritas tugas. Menurut studi yang dilakukan oleh Workfront, 80% karyawan merasa tertekan karena beban kerja yang berlebihan, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan turnover.

5. Penilaian dan Feedback Kinerja Karyawan

Tugas ini melibatkan pengembangan sistem penilaian kinerja yang objektif dan memberikan feedback yang konstruktif kepada karyawan. Tujuannya adalah untuk mendorong perbaikan berkelanjutan dan pengembangan profesional.

Selain itu, memberikan penilaian serta feedback yang konstruktif dapat membantu karyawan memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan karir mereka. Deloitte melaporkan bahwa perusahaan yang menerapkan sistem penilaian kinerja berkelanjutan mengalami peningkatan retensi karyawan sebesar 41% dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan sistem penilaian tahunan tradisional.

6. Mengatur Kompensasi dan Tunjangan

Kompensasi dan tunjangan adalah faktor penting dalam menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas. Maka dari itu human capital bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola sistem kompensasi dan tunjangan yang kompetitif dan adil.

Ini termasuk penetapan gaji, bonus, asuransi kesehatan, dan berbagai bentuk tunjangan lainnya. Survei yang dilakukan oleh PayScale menunjukkan bahwa 57% karyawan akan meninggalkan perusahaan mereka untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik di tempat lain.

7. Pengelolaan Data Karyawan

Mengelola data karyawan dengan efektif adalah tugas penting lainnya. Human capital harus mengumpulkan, menganalisis, dan melindungi data karyawan yang ada di perusahaan.

Ini termasuk data pribadi, riwayat pekerjaan, catatan kinerja, dan informasi pelatihan. Pengelolaan data yang baik dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional. Menurut penelitian dari IBM, penggunaan people analytics dapat meningkatkan produktivitas karyawan hingga 8% dan mengurangi turnover hingga 39%.

Manfaat Human Capital bagi Bisnis

Investasi dalam human capital memberikan berbagai manfaat signifikan bagi bisnis, antara lain:

  1. Peningkatan Produktivitas
    Karyawan yang terlatih dengan baik dan memiliki kompetensi tinggi cenderung lebih produktif. Studi dari National Center on the Educational Quality of the Workforce menemukan bahwa peningkatan 10% dalam pendidikan tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas sebesar 8,6%.
  2. Inovasi yang Lebih Baik
    Human capital yang kuat mendorong inovasi dalam organisasi. Penelitian dari Boston Consulting Group menunjukkan bahwa perusahaan dengan praktik manajemen talent terbaik menghasilkan pendapatan 2,2 kali lebih tinggi dari inovasi dibandingkan perusahaan dengan praktik manajemen talent yang buruk.
  3. Peningkatan Retensi Karyawan
    Investasi dalam pengembangan karyawan dapat meningkatkan loyalitas dan retensi. Menurut LinkedIn’s 2018 Workforce Learning Report, 93% karyawan akan tetap bertahan lebih lama di perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan karir mereka.
  4. Daya Saing yang Lebih Tinggi
    Perusahaan dengan human capital yang kuat lebih mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi. World Economic Forum melaporkan bahwa perusahaan yang berinvestasi dalam human capital memiliki kemungkinan 3,5 kali lebih besar untuk menjadi pemimpin inovasi di industri mereka.
  5. Peningkatan Kinerja Keuangan
    Investasi dalam human capital berkorelasi positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Studi dari Watson Wyatt menemukan bahwa perusahaan dengan praktik human capital terbaik memiliki return to shareholders 64% lebih tinggi dalam periode 5 tahun dibandingkan perusahaan dengan praktik human capital yang buruk.
Baca Juga:  Mengenal Tentang HRD: Arti dan Tanggung Jawab

Jenis-jenis Human capital

Setelah mengetahui pengertian dan tugas-tugas di atas, penting juga memahami beberapa kategori dalam bidang ini. Berikut adalah penjelasan beberapa jenis human capital:

1. Strategic Human Capital

Strategic human capital mencakup keahlian dan keterampilan strategis yang diperoleh melalui pengalaman menghadapi situasi tertentu. Kemampuan yang dikembangkan antara lain keterampilan strategis dalam mengelola keuangan dan pemotongan anggaran agar lebih efisien.

2. Relationship Human Capital

Relationship human capital fokus pada peningkatan kecerdasan terkait komunikasi, menciptakan interaksi efektif dengan orang lain, dan membuat tugas lebih lancar. Fokusnya adalah peningkatan kinerja melalui hubungan baik antara karyawan dan perusahaan.

3. General Human Capital Management

Jenis ini berfokus pada pengembangan keterampilan manajemen, kepemimpinan, keterampilan fungsional, dan kemampuan membuat keputusan yang baik. Manajemen sumber daya manusia secara umum cocok untuk pengembangan di tingkat eksekutif atau personel tingkat tinggi.

Kesimpulan

Human capital bukan hanya sekadar konsep teoritis, tetapi merupakan faktor krusial yang dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi di era kompetisi global yang semakin ketat. Dengan memahami pengertian, tugas-tugas, manfaat, dan jenis-jenis human capital, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mengelola dan mengoptimalkan potensi karyawan mereka.

Investasi dalam human capital bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan teknis karyawan, tetapi juga tentang membangun budaya organisasi yang mendukung pembelajaran berkelanjutan, inovasi, dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan yang berhasil mengelola human capital dengan baik akan menikmati berbagai keuntungan, mulai dari peningkatan produktivitas dan inovasi hingga kinerja keuangan yang lebih baik.

Dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan, perusahaan perlu terus beradaptasi dan mengembangkan strategi human capital mereka. Dengan menempatkan manusia sebagai aset terpenting dan berinvestasi dalam pengembangan mereka, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan berkelanjutan.

Picture of Ananta Herdiasa

Ananta Herdiasa

Digital Marketing Specialist di PT Bima Sakti Alterra dan penulis yang memproduksi konten tentang Karyawan, HR, Bisnis serta hal-hal berkaitan dengan PDAM.

Recent Posts

Categories