Bingung Menghitung Persentasi Kenaikan Gaji Karyawan? Berikut Caranya!

cara-menghitung-persentase-gaji-karyawan

Setiap karyawan pastinya menantikan hari dimana gajinya akan dinaikkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Bagaimana tidak, biaya hidup selalu meningkat setiap tahunnya sehingga tidak heran jika ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua karyawan. Hanya saja setiap perusahaan memiliki kebijakan akan kenaikan gaji. Ada yang menaikkan gaji karyawan setiap tahun mengikuti inflasi, ada yang setiap dua hingga tiga tahun, bahkan ada juga yang menyesuaikan kenaikan gaji berdasarkan laba dari perusahaan. 

Berkaca dari segi efisiensi, kenaikan gaji (salary increment) memang berdampak pada pembengkakan biaya perusahaan, namun dilihat dari segi pengelolaan SDM, kenaikan gaji menjadi salah satu bentuk rewarding yang efektif dalam meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan. Bukan hanya sebatas mendorong produktivitas, tetapi kenaikan gaji juga ampuh dalam meningkatkan retensi dan mempertahankan talenta-talenta terbaik perusahaan.

Tidak sedikit kasus terkait karyawan yang meninggalkan perusahaannya setelah bertahun-tahun kerja karena tidak ada kebijakan akan kenaikan gaji. Menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran, perusahaan disarankan mempertimbangkan kenaikan gaji dengan syarat memikirkan dan merancang secara matang-matang hal ini agar tidak merugikan perusahaan. 

Nah, berbicara tentang kenaikan gaji, kali ini KolegaHR akan memberikan ulasan tentang hal-hal yang satu paket dengan kenaikan gaji. Simak penjelasannya di artikel ini.

Kenaikan Gaji 

Kenaikan gaji (salary increment) merupakan suatu kondisi dimana seorang karyawan mendapat kenaikan gaji karena kinerjanya yang memuaskan, sebagai bentuk promosi, atau hanya sebatas pembaruan gaji tahunan perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting dilakukan untuk pengakuan atas kerja keras dan dedikasi karyawan. Dengan begitu, mereka menjadi termotivasi untuk kerja lebih baik, produktivitas semakin dipecut sehingga kepuasan kerja tercipta. 

Baca Juga:  Memahami Reimbursement Karyawan: Kunci Mengelola Pengeluaran Bisnis dengan Efisien

Misalnya, karyawan A dan B diberikan kenaikan gaji dengan kondisinya mereka terlibat dalam memajukan perusahaan. Dengan rewarding yaitu kenaikan gaji, karyawan menilai bahwa perusahaannya melihat usahanya diakui sehingga kemungkinan besar mereka menjadi tetap loyal. Mereka secara tidak langsung merasa usahanya dihargai dan diapresiasi ketika mereka menerima kenaikan gaji atas kinerja yang luar biasa. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pengurangan tingkat turnover sekaligus membantu mempertahankan talenta terbaik perusahaan Anda. 

Peraturan Tentang Kenaikan Gaji 

Memang segala hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban pekerja garis besarnya tertuang dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tapi, dalam UU tersebut tidak ada aturan yang secara khusus membahas aturan persentase kenaikan gaji karyawan. Jadi, bagaimana Anda bisa menghitung persentase ketika akan menaikkan gaji karyawan? 

Umumnya, keputusan ini ditentukan oleh masing-masing perusahaan dengan pertimbangan beberapa faktor. Meskipun tiap perusahaan menerapkan jumlah kenaikan upah yang tidak mungkin sama, tapi biasanya selisih persentase tidak akan memiliki perbedaan yang begitu jauh kok! 

Perhitungan ini juga pastinya akan menyesuaikan dengan level jabatan dari setiap karyawan pada saat itu. Jadl, dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menyusun struktur gaji yang sama rata dan adil sesuai dengan posisi karyawan sehingga tidak ada kesenjangan upah antar pegawai. 

Faktor Penentu Kenaikan Gaji Karyawan 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, keputusan kenaikan gaji karyawan haruslah dengan pertimbangan yang matang dengan melibatkan beberapa faktor. Apa saja faktor-faktor yang dimaksud? Anda bisa menyimak poin-poin berikut ini. 

1. Kebijakan Pemerintah 

Walaupun UU Ketenagakerjaan tidak menulis aturan tentang kenaikan gaji, tapi pemerintah setiap tahunnya akan mengumumkan adanya kenaikan upah minum bukan? Peraturan tentang kenaikan upah minimum ini dikeluarkan pemerintah dengan harapan masyarakatnya bisa mendapatkan kehidupan layak dan sejahtera. Nah, dari kenaikan upah minimum ini Anda bisa jadikan sebagai acuan dalam menghitung persentase kenaikan gaji karyawan Anda. 

Baca Juga:  Strategi Inovatif Mengatasi Tantangan Sistem Gaji di Indonesia dengan Dukungan Aplikasi Kolegahr

2. Inflasi 

Kondisi ekonomi yaitu laju inflasi yang bisa terjadi kapan saja juga turut menjadi penyumbang yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan persentase kenaikan upah karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli karyawan di tengah terjadinya kenaikan harga. Perlu Anda catat, bahwa setiap daerah memiliki tingkat inflasi yang berbeda, jadi ketika Anda akan memberikan kenaikan gaji karyawan, pastikan perusahaan Anda menyesuaikan dengan harga inflasi di tempat perusahaan Anda berdiri. 

3. Mendukung kebutuhan hidup yang layak 

Faktor yang satu ini pastinya sebagai faktor pendukung terbesar demi kebutuhan hidup pekerja berada dalam taraf layak. Secara berkala, setiap 5 tahun sekali, Dewan Pengupahan Nasional menggelar survei penentuan angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Tujuannya apa? Tujuannya tidak lain akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menghitung persentase kenaikan upah kerja. Mengingat juga bahan pokok harga pasti akan melambung setiap tahunnya, sudah sepatutnya dibarengi dengan kenaikan gaji karyawan. 

4. Jabatan Karyawan 

Kita semua tahu, bahwa jabatan menjadi hal utama yang mempengaruhi kenaikan gaji bukan? Ini karena semakin tingginya jabatan seseorang, tanggung jawab yang diembannya akan semakin besar pula. Jika demikian, ini sangat berkaitan erat dengan faktor kenaikan gaji seiring dengan kenaikan jabatan yang lebih tinggi dan sudah sangat wajar untuk dilakukan. Ketika Anda merasa bingung karena Anda akan menaikkan jabatan karyawan namun stuck untuk menentukan persentase kenaikan gajinya, Anda bisa melihat dari segi masa kerja, kontribusi yang diberikan serta bagaimana loyalitas kerja yang ditunjukkan selama bekerja. 

Cara Menghitung Persentase Gaji Karyawan 

Apabila perusahaan Anda akan melakukan kenaikan gaji bagi karyawan Anda, biasanya kenaikannya akan berada pada persentase yang sama untuk setiap karyawan. Dalam hal ini, tim HR akan hadir sebagai pelaksana dalam menerapkan kenaikan upah kerja di awal tahun. 

Ini dia tahapan kenaikan gaji karyawan yang bisa Anda gunakan 

1. Menghitung Selisih Gaji Baru dengan Gaji Lama 

Rumus yang bisa Anda gunakan disini adalah: 

Baca Juga:  Cara Menetapkan Gaji Karyawan yang Sesuai

Selisih gaji = Upah baru – Upah lama 

Contohnya, gaji Andin sebelumnya adalah Rp5.000.000 kemudian di bulan Mei 2023, Andin mengalami kenaikan gaji menjadi Rp5.500.000. 

Maka, kenaikan gaji Andi adalah gaji baru dikurangi gaji lama. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: 

Selisih gaji = Upah baru – Upah lama 

Selisih gaji = Rp5.500.000 – Rp5.000.000

Selisih gaji = 500.000

2. Mencari Persentase Kenaikan Gaji 

Untuk mencari persentase gaji, Anda bisa menghitung rasio selisih gaji dengan gaji lama. Ini langkahnya: 

Rasio = selisih gaji : gaji lama 

Rasio = Rp500.000 : Rp 5.000.000
Rasio = 0,1

Kemudian, Anda bisa mengalikan rasio dengan 100 untuk mendapatkan persentase kenaikan gaji karyawan Anda per tahun seperti contoh dibawah ini

0,1 x 100 = 10% 

Jadi, kenaikan gaji Andin sebesar 10%. 

Contoh Kasus Kenaikan Gaji Karyawan 

Untuk lebih lagi memberikan pemahaman kepada Sobat KolegaHR, silahkan simak kasus dibawah ini ya! 

Perusahaan XYZ mengedarkan informasi bahwa akan ada kenaikan gaji yang berlaku untuk semua karyawan sebesar 10% yang akan berlaku per Januari 2023. Ada 2 karyawan dari beda divisi dan dengan beda gaji, yaitu Haikal dan Luna. Haikal bergaji Rp10.000.000, sedangkan Luna bergaji Rp6.000.000. Berapa besar kenaikan gaji ketiga karyawan tersebut berdasarkan persentase?

Langkah 1 — Menghitung Kenaikan Gaji 

Kenaikan Gaji = Gaji lama x persentase kenaikan gaji

Kenaikan Gaji Haikal = Rp10.000.000 x 10% 

Kenaikan Gaji Haikal= 1.000.000 

Kenaikan Gaji Luna = Rp6.000.000 x 10% 

Kenaikan Gaji Luna = Rp600.000

Setelah menghitung kenaikan gaji masing- masing karyawan, penambahan gaji kemudian Anda tambahkan ke gaji lama mereka sehingga Anda bisa mendapatkan nominal gaji baru mereka per Januari 2024. 

Gaji baru = Gaji lama + kenaikan gaji 

Gaji baru Haikal = Rp10.000.000 + 1.000.000

Gaji baru Haikal = Rp 11.000.000

Gaji baru Luna = Rp 6.000.000 + 600.000

Gaji baru Luna = Rp6.600.000 

Sebagai instrumen penting dalam manajemen sumber daya manusia, ada baiknya Anda merencanakan secara terstruktur agar kesejahteraan karyawan terjamin. Adapun kenaikan ini juga turut memberikan dampak pada meningkatnya kinerja karyawan, sebagai pemicu motivasi mereka dalam bekerja serta mempertahankan talenta terbaik perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki kebijakan dan proses jelas tentang kenaikan gaji agar dapat menyalurkan manfaat yang maksimal bagi karyawan dan perusahaan. 

Reference: 

Recent Posts

Kategori